Thursday, 22 September 2016

Syarat Tumbuh Anggrek

Syarat Tumbuh Anggrek
Setiap jenis tanaman, dalam pertumbuhannya memerlukan kondisi lingkungan yang spesifik. Lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman akan membuat tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi lingkungan pertumbuhan tanaman, yaitu suhu udara lingkungan di sekitarnya, intensitas cahaya, kelembapan udara, dan ketersedian unsur hara di dalam tanah. Faktor-faktor tersebut, akan menentukan proses fotosintesis pada tanaman.
Anggrek bukan tumbuhan parasit. Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek dibedakan menjadi empat macam, yaitu epifit, semi- epifit, terestrik, dan semiterestrik. Anggrek epifit hidup menempel pada batang, dahan atau ranting pohon yang masih hidup maupun yang sudah mati. Anggrek semiepifit tumbuh menempel pada substrat. Sebagian akarnya yang menempel, berfungsi untuk mendapatkan hara di bawah substrat, sedangkan akar aktif lainnya menjuntai di udara. Anggrek semiterestrik hidup dan tumbuh di atas permukaan tanah dan kedudukan seluruh batangnya berada di atas permukaan tanah. Anggrek terestrik tumbuh pada tanah atau media buatan yang diletakkan di tanah pada tempat terbuka.
Faktor lingkungan terpenting yang menentukan pertumbuhan anggrek, menurut Dirjen Pertanian Tanaman Pangan (1990), pada dasarnya meliputi lima aspek, yaitu suhu, kelembapan udara, cahaya Matahari, ketersediaan air, dan unsur hara. Jika kondisi lingkungan yang ada ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan anggrek, petani anggrek dapat melakukan perlakuan khusus, agar mendapatkan kondisi yang diharapkan.
Secara alami, anggrek hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, tetapi dalam pertumbuhannya dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Misalnya, faktor lingkungan yang meliputi cahaya Matahari, kelembapan, dan temperatur serta pemeliharaan, seperti  pemupukan, penyiraman, dan pengendalian OPT.
Pada umumnya, anggrek-anggrek yang dibudi dayakan memerlukan temperatur optimum sekitar 28° C dengan temperatur minimum 15° C. Anggrek tanah, umumnya lebih tahan panas daripada anggrek pot. Akan tetapi, temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelembapan nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60-85%. Fungsi kelembapan yang tinggi bagi tanaman, antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari, kelembapan harus dijaga agar tidak terlalu tinggi. Bila tidak dijaga,  dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh sebab itu, harus diusahakan agar media dalam pot tidak terlampau basah. Adapun kelembapan yang sangat rendah pada siang hari, dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.
Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang, dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh, kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp., yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru pada sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial, yaitu Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp., dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat pada ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang, bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial, yaitu Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.    Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain, tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya Matahari. Misalnya, Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50-60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60-75 %.
2.    Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya Matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp., dan Arachnis sp.
    Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya Matahari 70- 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19-380C, dan malam hari 18-210C. Adapun untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar, memerlukan sedikit naungan.
3.    Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya Matahari penuh, misalnya Dendrobium sp. dan Phalaenopsis sp.
4.    Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya Matahari, misalnya Goodyera sp.

No comments:

Post a Comment